Selasa, 10 Juli 2012

Investasi TI


SEKILAS TENTANG ANALISA INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA SEKTOR PUBLIK (KASUS:KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU/KPPT)

Sekilas mengenai KPPT pada dasarnya didirikan untuk menyelenggarakan pelayanan perijinan dan non perijinan yang prima dan satu pintu, yang diharapkan dapat mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanam modal dan investasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat Bogor
Sistem Informasi yang ada pada KPPT Kota Bogor:
  • Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg), merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian.
  • Sistem Informasi Pelayanan Publik (Simpel), merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan pelayanan perijinan.
  • Sistem Informasi Kearsipan (Simsip), merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan pengelolaan dan penyimpanan data surat menyurat.
  • Sistem Informasi Pengadaan Barang (Simpang), merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan pengadaan dan pencatatan barang.
·         Sistem Informasi Penilaian kinerja (Simpeja), merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penilaian kinerja pegawai pada instansi KPPT untuk mendapatkan tunjangan daerah.
Definisi dan rumusan ROI dalam Sektor Publik
ROI (Return On Investment) sebagai hasil investasi saat ini/masa lampau atau perkiraan hasil investasi di masa depan (dalam persentase)
= (Return / Investment) x 100
Untuk sektor publik ROI dirumuskan:
= (Net benefit program / Cost program) x 100
= (Manfaat program-biaya program) x 100
biaya program
Identifikasi biaya ROI dalam pengembangan Sistem Informasi Sektor Publik
         Biaya saat awal investasi program:
        Biaya pengembangan sistem
        Biaya software baru
        Biaya hardware baru
        Biaya pelatihan
         Biaya seiring program berjalan (Ongoing):
        Biaya update informasi (jika sistem software memerlukan perubahan)
        Biaya pemeliharaan
        Biaya pelatihan (jika ada perubahan sistem baru)
        Biaya peningkatan kapasitas jika dibutuhkan (misal penambahan hardware baru)
Identifikasi manfaat setelah implementasi Sistem Informasi pada Sektor Publik
         Penghematan waktu dalam pengerjaan tugas sehari-hari
         Penghematan proses bisnis yang lebih pendek (efisien) atau memperpendek birokrasi
       Penghematan untuk mencegah kebocoran (setelah implementasi sistem) dalam proses bisnis pada sektor publik
Indikator Bisnis Value
Definisi: Merupakan istilah informal untuk segala bentuk nilai yang mendorong entitas untuk meraih visinya  dan melestarikannya pada jangka waktu yang panjang (long run). Pada manajemen, istilah BV dapat disebut juga sebagai value chain atau value network yang tercermin pada: shareholder value, customer value, employee value, channel partner value, supplier value, managerial value serta societal value. (Sliger, Michelle;Broderick, Stacia (2008) dan Sward, David (2006)
Asumsi Bisnis Value yang digunakan pada studi kasus ini:
·    Karena kasus pada instansi sektor publik maka komponen Bisnis value: Shareholder value, Channel Partner Value, dan Supplier Value tidak di gunakan sebagai indikator bisnis value tsb.
·     Pada kasus ini, indikator dari customer value pada KPPT adalah masyarakat memberikan apresiasi ataupun keluhan (feedback) kepada KPPT (khusus untuk SIMPEL) sedangkan pada keempat sistem lainnya adalah pegawai semakin meningkat kinerjanya dan berlomba-lomba memberikan kemampuan terbaiknya kepada instansi.
·    Indikator dari employee value adalah pegawai semakin tertib dan disiplin dalam bekerja untuk instansi.
·       Indikator dari manajerial value adalah semakin tepat dan cepat keputusan yan dapat diambil oleh manajemen.
·  Indikator societal value: Keterbukaan akses informasi kepegawaian mendorong terciptanya transparansi internal pegawai. Tipisnya jurang pemisah informasi antara instansi KPPT dengan masyarakat (khusus SIMPEL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar