Jumat, 13 Juli 2012

Ward Peppard

Perencanaan Strategis SI/TI dengan Metode Ward and  Peppard pada Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK-RI)
1.1    Latar Belakang
Perencanaan strategis organisasi merupakan proses yang dimulai dengan menggariskan sasaran dari suatu organisasi, merumuskan strategis dan kebijakan-kebijakan yang diperlukan, dan mengembangkan rencana-rencana terperinci sesuai dengan strategi demi mencapai sistem yang diinginkan oleh suatu organisasi. Sedangkan yang dimaksud dengan perencanaan strategi SI/TI merupakan gambaran bagaimana cara pendekatan untuk melakukan perencanaan SI/TI secara strategis dalam organisasi yang dilihat dari berbagai aspek, antara lain:
a.       Strategi Bisnis;
b.      Perkembangan Teknis Global;
c.       Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur; dan
d.      Sumber Daya Manusia, Keuangan dan lain-lain.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) BPK-RI tahun 2011–2015 yang ditetapkan pada tanggal  17 Desember 2010 sesuai dengan Keputusan BPK-RI No.7/K/I-XIII/12/2010, disebutkan bahwa fungsi SI/TI merupakan pendukung 2 kelompok aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama merupakan proses bisnis utama yang dijalankan BPK-RI dan dikelompokkan menjadi kegiatan perencanaan, pemeriksaan, pelaporan, komunikasi, dan layanan, sedangkan aktivitas pendukung adalah kegiatan yang menopang terlaksananya aktivitas utama yang meliputi aktivitas di area kelembagaan, manajemen  SDM, serta pengembangan TI dan sarana prasarana. Keterlibatan SI/TI yang mempengaruhi setiap kegiatan yang ada dalam aktivitas utama BPK mulai dari tahap perencanaan, pemeriksaan, pelaporan, komunikasi, dan layanan terkait dengan pelaksanaan e-audit, sedangkan aktivitas pendukung fungsi SI/TI dalam kegiatan kelembagaan dan manajemen SDM terkait dengan pengembangan TI dan sarana prasarana pada penerapan sistem e-BPK secara menyeluruh dan berkelanjutan serta pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan standar. Fungsi SI/TI tidak dapat dipisahkan dari aktivitas utama dan pendukung terutama dalam mendukung e-audit dan e-BPK yang akan dilaksanakan 5 tahun ke depan (2011-2015) sesuai dengan Renstra BPK-RI. Dalam hal ini, keterlibatan SI/TI di lingkungan BPK-RI berfungsi:
a. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi yang dibutuhkan pemangku kepentingan;
b. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan; dan
c. Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis oleh pihak-pihak terkait (stakeholder).
Berdasarkan sasaran utama pemanfaatan SI/TI, maka BPK berkomitmen untuk meningkatkan fungsi manajemen pemeriksaan melalui pelaksanaan pemeriksaan yang lebih efisien dan efektif melalui pemanfaatan biaya pemeriksaan yang optimal dengan memanfaatkan SI/TI. Dengan demikian untuk mencapai sasaran utama SI/TI tersebut dan agar sesuai visi dan misi organisasi di lingkungan BPK RI, maka perlu disusun Perencanaan Strategis SI/TI.
1.2    Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini akan menjawab pertanyaan dalam tugas Kapita Selekta dan akan dibatasi pada suatu bentuk usulan perencanaan strategis dengan menggunakan modifikasi metode Ward and Peppard pada BPK-RI yang dapat dirumuskan, sebagai berikut:
a.      Dari sisi perencanaan strategis SI/TI, apa sajakah persamaan dan perbedaan antara organisasi pemerintah dan perusahaan?
b.     Bagaimana metode Ward and Peppard dapat disesuaikan/dimodifikasi agar bisa dipakai untuk organisasi pemerintah?
c.         Perencanaan strategis SI/TI sederhana pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
1.3    Persamaan dan Perbedaan Perencanaan Strategis SI/TI antara Organisasi Pemerintah dan Perusahaan
Persamaan perencanaan strategis SI/TI antara organisasi pemerintah dan perusahaan, sebagai berikut:
a.      Perencanaan strategis SI/TI keduanya disusun untuk pelaksanaan proses bisnis pemerintahan maupun perusahaan yang lebih efisien, seperti efisiensi birokrasi, administrasi, dan koordinasi antar tingkatan manajemen maupun antar pejabat dengan pegawai/bawahan dan masyarakatnya.
b. Perencanaan strategis SI/TI keduanya disusun untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, sehingga keterbukaan (transparansi) hubungan yang diharapkan antara ketiga pihak menjadi lebih baik.
c.     Perencanaan strategis SI/TI keduanya disusun untuk optimalisasi terhadap pelayanan publik (pemerintah) dan konsumen (perusahaan) yang lebih baik, sehingga pelayanan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara online dapat disediakan.
d.   Perencanaan strategis SI/TI keduanya disusun untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh, sehingga dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya terhadap pelayanan publik yang disediakan (pemerintah) maupun produk yang akan dibeli (perusahaan).
Perbedaan perencanaan strategis SI/TI antara organisasi pemerintah dan perusahaan, sebagai berikut:
a.     Perencanaan strategis SI/TI dari sisi perencanaan dan pengembangan SI/TI pada lingkungan pemerintah cendrung tidak memiliki master plan/blue print yang jelas untuk jangka panjang, sedangkan pada perusahaan program kerja perencanaan dan pengembangan SI/TI jangka panjang jelas dan tertata rapi.
b.      Perencanaan strategis SI/TI dari sisi SDM, pada lingkungan pemerintah sebagian besar SDM yang dimiliki berasal dari seleksi penerimaan pegawai dengan latar belakang pendidikan maupun tingkat profesionalitas yang tidak sesuai dengan bidang SI/TI yang dikelola, namun berbanding terbalik dengan perusahaan yang selektif dalam pemerimaan karyawan yang sesuai dengan profesionalitas bidang SI/TI yang dikelola karena keberlanjutan perusahaan terletak ditangan karyawan-karyawan yang profesional di bidangnya (right man in the right place).
c.     Perencanaan strategis SI/TI pada Pemerintah cenderung statis dalam pengembangan kerangka perencanaan SI/TI karena dipengaruhi oleh kebijakan dan masa kepemimpinan oleh pejabat tertentu sedangkan pada Perusahaan sangat fleksibel dan dinamis karena berpacu dengan persaingan bisnis yang sangat tinggi antar perusahaan.
d.      Perencanaan strategis SI/TI dari sisi sumber dana (anggaran) pada lingkungan sangat terbatas untuk bisa melakukan pengembangan SI/TI karena dibatasi oleh pagu anggaran yang ditetapkan setiap tahun dan peraturan (eksternal) yang mengikat tentang penggunaan anggaran, sedangkan pada perusahaan dalam pelaksanaan proyek pengembangan SI/TI untuk kemajuan perusahaan dana/anggaran akan selalu tersedia dan fleksibel (hanya tergantung peraturan internal perusahaan).
1.4    Modifikasi Metode Ward and Peppard dalam Penyusunan Rencana Strategis Organisasi Pemerintah
Pada perusahaan peran SI/TI dalam bisnis adalah  untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh  keunggulan  kompetitif.   Peran strategi informasi ini melibatkan penggunaan SI/TI untuk mengembangkan berbagai produk,  layanan,  dan  kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Fungsi SI/TI yang strategis dapat dimanfaatkan  membantu perusahaan agar dapat bertahan  hidup  dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang  membentuk  struktur  persaingan dalam  perusahaan.
Pada mulanya metode perencanaan SI/TI yang dikembangkan oleh Ward and Peppard diterapkan pada suatu perusahaan yang tujuan utamanya mencari keuntungan dari proses bisnisnya, namun tidak menutup kemungkinan modifikasi dari metode penyusunan renstra Ward and Peppard dapat diterapkan pada organisasi pemerintah yang orientasi proses bisnisnya pada pelayanan publik. Pendekatan dengan modifikasi metode Ward and Peppard untuk organisasi pemerintah (dhi. BPK-RI) ini dimulai dari kondisi investasi SI/TI saat ini yang kurang bermanfaat bagi tujuan organisasi dan menangkap peluang ke depan, serta fenomena meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi karena mampu memanfaatkan SI/TI dengan maksimal. Kurang bermanfaatnya investasi SI/TI bagi organisasi pemerintah disebabkan karena perencanaan strategis SI/TI yang lebih fokus ke teknologi, bukan berdasarkan kebutuhan organisasi.
Modifikasi metode Ward and Peppard dalam penyusunan rencana strategis SI/TI pada organisasi pemerintah dapat membantu pemerintah mendapatkan keunggulan kompetitif melalui kontribusinya pada tujuan strategis pelayanan publik atau kemampuan untuk secara signifikan meningkatkan kinerja dan produktivitas SDM yang dimiliki dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Perencanaan strategis SI/TI di pemerintahan dikarakterisasikan melalui kemampuannya untuk secara signifikan mengubah cara/proses bisnis yang dilakukan, agar dapat memberikan keunggulan strategis pada organisasi pemerintah. Penerapan SI/TI apa pun yang mengubah tujuan, proses, produk, atau hubungan lingkungan untuk membantu pemerintah mendapat keunggulan kompetitif atau mengurangi kelemahan bersaing dengan organisasi pemerintah yang lain.
Metodologi perencanaan strategis SI/TI versi Ward and Peppard (2002) pada organisasi pemerintah dapat diuraikan, diantaranya pada tahapan masukan yaitu Analisis lingkungan bisnis internal, Analisis lingkungan bisnis eksternal, Analisis lingkungan SI/TI internal, Analisis lingkungan SI/TI eksternal, sedangkan untuk tahapan keluaran yaitu Strategi SI bisnis, Strategi TI, dan Strategi Manajemen SI/TI. Indikator input di lingkungan BPK-RI dapat dinilai dari besarnya persentase proses bisnis yang telah memanfaatkan SI/TI. Beberapa teknik/metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, analisis  Five Forces Competitive, analisis Value Chain, metode  Critical Succes Factors,  metode  Balanced Scorecard, dan  McFarlan’s Strategic Grid. Kerangka model perencanaan strategis SI/TI pada organisasi BPK-RI dari Ward and Peppard dapat digambarkan sebagai berikut:
 
            Gambar 1. Model Strategis SI/TI modifikasi Ward and Peppard pada BPK-RI
1.5    Perencanaan Strategis SI/TI dengan Metode Ward and Peppard pada BPK RI
Perencanaan strategis SI/TI dengan menggunakan modifikasi metode Ward and Peppard yang akan diterapkan pada organisasi pemerintah, yang dalam studi kasus makalah ini pada BPK-RI yang merupakan lembaga tinggi negara yang independen sesuai amanat UUD 1945 yang tugas pokoknya untuk melakukan audit keuangan negara dan daerah. Dalam hal ini fungsi utama SI/TI merupakan pendukung core business utama di BPK-RI yang menyediakan sistem informasi yang handal dalam pengambilan keputusan pihak-pihak yang berkepentingan. Penyusunan perencanaan strategis di lingkungan BPK-RI sebagai organisasi pemerintah dalam makalah ini menggunakan metode Ward and Peppard. Tujuan utama perencanaan strategis SI/TI pada BPK-RI adalah mempersiapkan rencana bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer yang terintegrasi dan terpadu yang mendukung proses utama organisasi (audit), mulai tahap perencanaan hingga pelayanan serta sebagai sistem pendukung aktivitas penunjang organisasi (keuangan, administrasi, SDM, dan kelembagaan). Perubahan paradigma pemeriksaan dari suatu “keharusan” menjadi suatu “kebutuhan” akan dicapai melalui perluasan cakupan pemeriksaan melalui pemanfaatan SI/TI secara ekstensif dalam memperoleh dan menganalisis informasi yang dimiliki auditee (e-audit) dan informasi yang berasal dari hasil pemeriksaan BPK-RI sebelumnya. Melalui penyusunan sasaran strategis ini, BPK-RI secara khusus berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan SI/TI melalui penyediaan infrastruktur dan jaringan yang mendukung pelaksanaan seluruh kegiatan BPK-RI. Selain itu, BPK-RI akan terus berupaya meningkatkan sarana dan prasrana kerja lainnya untuk seluruh unit organisasi BPK-RI.
Kerangka konsep perencanaan strategis SI/TI BPK-RI dengan menggunakan metode Ward and Peppard dimulai dari pengumpulan data (observasi dokumen dan browsing internet), analisa lingkungan bisnis, lingkungan SI/TI dan Perencanaan SI/TI, serta hasil akhir yaitu sistem informasi masa depan yang direncanakan yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Konsep Penyusunan Renstra SI/TI pada BPK-RI
Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward and Peppard, 2002). Tahapan masukan terdiri dari:
a.         Analisis Lingkungan Bisnis Internal: Menggunakan SWOT
1.    Kekuatan (Strengths) perubahan struktur organisasi BPK-RI yang terjadi bersamaan  dengan perubahan lembaga tinggi (eksternal) di atasnya (reformasi birokrasi); adanya tambahan alokasi anggaran untuk BPK-RI dari APBN, serta adanya nilai-nilai budaya kerja khusus yang ada dalam lingkungan kerja BPK-RI berupa independensi, integritas, dan profesionalisme.
2.  Kelemahan (Weaknesses) SDM yang belum memadai dari segi kualitas maupun kuantitas, infrastruktur SI/TI berupa jaringan yang belum memadai, kebutuhan peralatan TI seperti laptop dan komputer yang belum mencukupi, serta dalam konteks organisasi, TI di BPK-RI diposisikan sebagai “fungsi penunjang” karena letaknya yang berada di bawah kesekjenan.
3. Peluang (Opportunities) Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan dalam pengelolaan keuangan negara, adanya amandemen UUD 1945 yang memberikan mandat kepada BPK-RI untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan (LK) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, adanya otonomi daerah dalam pengelolaan keuangan daerah, serta TI di BPK-RI masih perlu kerja keras untuk meningkatkan kinerja pengelolaan teknologinya, karena tingkat kematangan yang relatif masih belum tinggi.
4.   Ancaman (Threats) Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum seluruh seluruhnya memanfaatkan SI/TI.
b.         Rumusan strategik SI/TI BPK-RI, yaitu:
1.        Mengembangkan kekuatan dan mengoptimalkan peluang (S-O):
Memperbesar alokasi anggaran untuk pengembangan SI/TI dalam mendukung kegiatan pemeriksaan, menjalin kerjasama sama dengan lembaga-lembaga BPK-RI serupa di negara lain, terutama di negara-negara yang telah maju dalam memanfaatkan SI/TI yang baru untuk menunjang proses bisnis organisasi, dan meningkatkan kualitas laporan audit BPK-RI yang dipublikasikan ke masyarakat maupun pertanggungjawaban kepada DPR/DPRD.
2.        Mengembangkan kekuatan untuk mengatasi ancaman (S-T):
Melakukan evaluasi pelaksanaan pemeriksaan di lapangan secara periodik kepada auditee agar memanfaatkan penggunaan SI/TI dalam penyusunan laporan keuangan.
3.        Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang (W-O):
Meningkatkan kompetensi SDM melalui training, rekruitmen pegawai baru dengan keahlian dibidang TI, meningkatkan kompetensi auditor dengan pendidikan lanjutan baik didalam maupun luar negeri melalui program beasiswa, meningkatkan sarana prasarana dan infrastruktur SI/TI, melakukan restrukturisasi struktur dan hubungan antar organisasi TI untuk meningkatkan kinerja pegawai, serta perlunya hasil kajian kebijakan yang harus disusun dan ditetapkan untuk mengelola TI di BPK-RI secara efektif.
4.        Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman (W-T):
Bekerja sama dengan instansi lain baik departemen, BUMN/D, maupun pemerintah daerah dalam melakukan sharing pengetahuan terkait dengan perkembangan penerapan SI/TI, menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah maupun instansi lain dalam melakukan penggalian SDM potensial, bekerja sama dengan instansi terkait dalam mengadakan program beasiswa bagi auditor dan pegawai di BPK-RI, serta untuk menopang TI di BPK-RI di masa mendatang dibutuhkan organisasi SDM yang kuat dan kokoh di seluruh wilayah pelayanan BPK-RI.
c.         Analisis Lingkungan Bisnis Internal: Menggunakan Value Chain
Dalam proses rantai nilai pada BPK-RI terdapat dua kelompok aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
1.        Akitvitas Pendukung
Aktivitas utama merupakan proses bisnis utama yang dijalankan BPK-RI dan dikelompokkan menjadi kegiatan perencanaan, pemeriksaan, pelaporan, komunikasi, dan layanan.
2.        Aktivitas Utama
Aktivitas pendukung adalah kegiatan yang menopang terlaksananya aktivitas utama yang meliputi aktivitas di area kelembagaan, manajemen SDM, dan pengembangan TI dan sarana prasarana.
d.        Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal: Menggunakan PEST
1.        Politik
Kebijakan pemerintah berupa 3 paket Undang-undang tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang tentang BPK-RI yang memberikan pengaruh langsung pada akuntanbilitas pengelolaan keuangan negara dan pembentukan kedudukan BPK-RI yang semakin kuat sebagai lembaga tinggi negara.  
2.        Ekonomi
Laju perkembangan perekonomian di Indonesia dengan diterapkanya otonomi daerah, sehingga setiap daerah mengalami perbaikan dalam pengelolaan keuangan yang secara tidak langsung terjadi peningkatan pelayanan publik ke masyarakat.
3.        Sosial Kultural
BPK-RI merupakan satu-satunya lembaga independen sesuai dengan amanat UUD 1945 yang berhak melakukan audit terhadap penggunaan keuangan negara dan daerah, sehingga BPK-RI menjadi lembaga tinggi negara yang independen, profesional dan integritas yang diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan keuangan negara.
4.        Teknologi
Teknologi merupakan tulang punggung bagi lembaga tinggi negara, khususnya BPK-RI sebagai institusi pemeriksa dengan perwakilan di setiap ibukota provinsi, sehingga perlu ada rancangan yang baik untuk menjamin agar sarana SI/TI dapat dimanfaatkan secara optimal.
e.         Analisis Lingkungan SI/TI Internal
1.        Perangkat Keras (Hardware)
Kondisi hardware yang ditunjukan oleh kepulauan database yang ada di BPK-RI membuat proses pengambilan keputusan cenderung memakan waktu karena harus adanya proses integrasi dan konsolidasi.
Data tahun 2009 jaringan di BPK-RI, sebagai berikut:
·         Rasio komputer dengan pegawai
-       Total Komputer (PC + Notebook): 3.467 unit
-       Total Pegawai: 4.886 pegawai
-       Rasio = Komputer : Pegawai = 3.467 : 4.886 =  1 : 1,3
·         Data Center
-       Main Data Center: di Gedung Baru
-       Back Up Data Center : di Gedung Utama
-       Isi Data Center :
§  Situs Web BPK dan Kantor Perwakilan;
§  Sistem Informasi Internal BPK (SISKA);
§  Email account semua pegawai BPK;
§  Aplikasi berbasis Web (tersentral) beserta Databasenya, misal: SMP, DB. Entitas, JDIH, SIKAD, dll
2.        Perangkat Lunak (Software)
Saat ini, BPK-RI memiliki portofolio sistem aplikasi (software) yang saling berdiri sendiri, sehingga dibutuhkan cukup banyak mekanisme antarmuka untuk menghubungkannya.
·         Aplikasi web BPK-RI:
-       Situs Web untuk Publik
§  Website BPK-RI (http://www.bpk.go.id)
§  Website kantor perwakilan: (seperti: http://www.denpasar.bpk.go.id).
-       Situs Web untuk  Internal
§  Informasi untuk Internal BPK (http://siska)
·     Daftar beberapa aplikasi yang sudah dikembangkan maupun yang sedang dikembangkan di lingkungan BPK-RI tahun 2011:
Tabel 1. Daftar Aplikasi yang sudah dan sedang Dikembangkan di BPK-RI
No.
Nama Aplikasi
Akses
Pemilik Data
Pengguna
Metode
1
SMP
Multi Satker
Multi Satker
In-house
2
DEP
Satker Teknis
Satker Teknis
In-house
3
PIP
Biro SDM
Pegawai
In-house
4
Absensi
Biro SDM
Pegawai
In-house
5
SISDM
Desktop
Biro SDM
Biro SDM
Outsource
6
SISDA
AKN IV
AKN IV
In-House
7
SAAD
AKN II
Satker Teknis
In-House
8
SPPD
Multi Satker
Multi Satker
In-House
9
LKKL
Satker Teknis
Satker Teknis
In-House
10
SI-RKSP
Satker-NT
Satker NT
In-House
11
Dmed
Biro Humas
Biro Humas
In-House
12
SIKAD
Binbangkum
BinBangKum
In-House
13
SIK
Desktop [Web-Terminal Service]
Biro Keuangan
Multi Satker
Outsource
14
SISKA
Biro Humas
Pegawai
In-House
15
SIMPLI
Biro TI
Pegawai
In-House
16
JDIH
Binbangkum
Pegawai
In-House
17
SIMAK
PSMK
Multi Satker
Outsource
18
SiPuspa
Biro Humas
Pegawai
Outsource
19
MAKIN
Biro SDM
Satker Teknis
In-House
20
SIPAKUM
Binbangkum
Binbangkum
In-House
21
DB-KAP
Direktorat EPP
Direktorat EPP
In-House
22
SIAP
Biro Umum
Multi Satker
In-House
23
TKPK
Biro Keuangan&SDM
Multi Satker
In-House

3.         
       Infrastruktur
Kondisi infrastruktur jaringan saat ini memperlihatkan bahwa baru sebagian titik fasilitas TI kantor perwakilan yang tersebar di seluruh wilayah tanah air yang memiliki kapabilitas teknologi penuh dan lengkap.
Data tahun 2009 jaringan di BPK-RI, sebagai berikut:
·         Wide Area Network (WAN)
-  Koneksi ke 14 Kantor Perwakilan Lama sudah dilakukan lelang ulang pada semester I tahun 2009 untuk memperbaiki performance;
-      Koneksi ke Pusdiklat BPK-RI dengan kapasitas bandwidth 10 Mbps;
-   Koneksi ke 33 Kantor Perwakilan dengan kapasitas bandwidth masing masing sebesar 512 Kbps.
·         Internet
-       Main Connection Bandwidth 5 Mbps dengan Provider Telkom;
-   Backup Connection Bandwidth 5 Mbps dengan Provider PT. Cyber Network Indonesia (CNI).
·         Kantor Maya (VPN- Virtual Private Network)
-       Tersedia 10 device untuk digunakan diluar kantor BPK.
f.          Kondisi sekarang SI/TI di BPK-RI menggunakan McFarlan Grid
Berdasarkan hasil analisis  internal SI/TI maka dapat dipetakan aplikasi-aplikasi yang ada saat ini di lingkungan BPK-RI menggunakan Matriks McFarlan sebagai berikut:
 Tabel 2. Current Aplication Portfolio
Strategic
High Potential
- Data Service Hub (otak dan tulang punggung BPK-RI karena berisi seluruh data, informasi, dan pengetahuan yang dimiliki oleh institusi)
- Knowledge Manajemen System (kunci pembentukan organisasi yang cerdas)
- Integrated Document Referencing (membantu proses pengelolaan dokumen)
- E-Audit (aktivitas utama, yang terintegrasi dari proses hulu/perencanaan hingga ke hilir/pelayanan)

- Sistem Informasi Eksekutif (modul pelaporan dan pengambilan keputusan
-E-BPK (aktivitas pendukung, yang memadukan seluruh aplikasi utama maupun penunjang di luar sistem e-audit)
- SMP
- DEP
- SAAD
- LKKL
- PIP
- Absensi
- SISDM
- SISDA
- SPPD
- SI-RKSP
- Dmed
- SIKAD
- SIK
- SISKA
- SIMPLI
- JDIH
- SIMAK
- SiPuspa
- MAKIN
- SIPAKUM
- DB-KAP
- SIAP
- TKPK
- Website BPK.go.id
- Website BPK perwakilan
- Internet
- Email pegawai


Key Operational
Support

Pada kolom strategic adalah sistem-sistem informasi yang memiliki kerentanan tinggi terhadap keberlangsungan proses bisnis institusi dan menjadikan sistem informasi yang saat ini digunakan sebagai faktor pendorong kesuksesan poses bisnis institusi, serta merupakan key operational, yaitu sistem-sistem yang saat ini sedang berjalan. Aktivitas utama proses bisnis BPK-RI meliputi perencanaan, pemeriksaan, pelaporan, komunikasi, dan layanan, sedangkan aktivitas pendukung meliputi kelembagaan, manajemen SDM, serta pengembangan TI dan sarana prasarana yang kedua aktivitas tersebut mengacu pada rantai nilai rangkaian proses BPK-RI yang dikembangkan dan didefinisikan dalam 5 buah komponen arsitektur TI BPK-RI, yaitu arsitektur aplikasi dan software, arsitektur database dan informasi, arsitektur jaringan dan hardware, arsitektur SDM dan organisasi, serta arsitektur kebijakan dan tata kelola.
g.         Menentukan Strategi SI/TI dan Strategi Manajemen SI/TI
Adapun hasil yang didapat dari perencanaan strategis SI/TI BPK-RI adalah:
1.    Strategi manajemen SI/TI, yang mencakup pengkajian rencana dan strategi organisasi, pemahaman lingkungan internal dan eksternal, serta penentuan peranan dan fungsi strategis sistem informasi;
2.  Strategi SI Bisnis, yang mencakup pendefinisian tipe dan jenis informasi yang dibutuhkan, penyusunan taksonomi dan anatomi informasi dalam konteks bisnis usaha, serta pengembangan arsitektur sistem informasi yang perlu dimiliki;
3.  Strategi TI, yang mencakup pengembangan anatomi teknologi informasi yang dibutuhkan, pemetaan ragam komponen teknologi informasi yang perlu dimiliki, serta penginventarisasian sistem dan teknologi informasi yang dimiliki saat ini.
h.         Strategi SI Bisnis BPK-RI
Strategi Bisnis SI bertujuan menganalisa secara menyeluruh dan holistik terhadap profil organisasi yang akan mengembangkan SI/TI untuk peningkatan kinerja usaha yang ada, kemudian melakukan kajian secara utuh dan menyeluruh terhadap aspek-aspek serta komponen-komponen di dalam dan di luar organisasi yang secara signifikan mempengaruhi kinerja usaha sehari-hari, yang pada akhirnya melakukan pemahaman dan pemetaan akan peranan strategis maupun operasional SI/TI dalam kerangka serta konteks bisnis organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, maka diusulkan suatu framework  untuk mekanisme penyusunan rencana strategis SI/TI pada BPK-RI yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Framework  Mekanisme Penyusunan Rencana Strategis SI/TI pada BPK-RI
1.        Identifikasi Kebutuhan SI ( IS Need)
Berdasarkan analisis lingkungan bisnis menggunakan analisis SWOT dengan pola solusi yang dihasilkan, maka didapat kebutuhan Sistem Informasi (IS Need )yang diharapkan bahwa perencanaan strategis SI memiliki manfaat adanya keterkaitan dengan rencana strategis dan peranan SI/TI di BPK-RI yang mendukung aktivitas utama (e-audit) dan aktivitas pendukung (e-BPK) dalam proses bisnis organisasi yang menciptakan keunggulan kompetitif.
2.        Strategi TI BPK-RI
Strategi bisnis IS perlu mendapat dukungan dari Strategi  TI. Strategi TI menintikberatkan pada bagaimana menentukan definisi kebutuhan dan target arsitektur SI/TI BPK-RI serta bagaimana memahami kondisi dan kinerja SI/TI BPK-RI terkini dengan melakukan perencanaan dan penerapan sumberdaya TI yang didukung oleh sumberdaya manusia yang handal yang sifatnya dinamis mengikuti perkembangan internal dan eksternal suatu institusi.
3.        Strategi Manajemen SI/TI (IS/IT Management Strategy) BPK-RI
Pemeliharaan dan pengembangan SI/TI dapat mendukung kebutuhan organisasi yang dinamis dengan mempertimbangkan trend perkembangan SI/TI sehingga peran SI/TI dapat menjadi key enabler yang memberikan value added serta menjadi  tools dalam menciptakan inovasi-inovasi yang dapat menjadi competitive advantage bagi organisasi dengan cara menganalisis gap antara kondisi SI/TI terkini dan perkembangan SI/TI yang disesuaikan dengan proses bisnis organisasi, sehingga dapat dirumuskan inisiatif program pengembangan SI/TI ke depan yang dapat menjadi acuan manajemen portofolio program serta dapat dilakukan penyusunan terhadap tata kelola dan tim pelaksana rencana strategis SI/TI yang dibuat untuk jangka panjang.
1.6    Kesimpulan
Perencanaan Strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a.   Dari penelitian ini telah menghasilkan sebuah kerangka kerja rencana SI/TI yang dapat digunakan oleh BPK-RI untuk mekanisme penyusunan rencana strategis TI di BPK-RI.
b.      Dengan adanya usulan kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI, institusi dapat mengetahui faktor-faktor penting yang diperlukan dalam mengembangkan suatu sistem informasi yang selaras dengan rencana strategis organisasi.
c.      Proses identifikasi kebutuhan informasi Perencanaan Strategis SI/TI dimulai terlebih dahulu dari lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi, serta identifikasi internal dan eksternal SI/TI lingkungan organisasi, yang kemudian proses penentuan peluang SI/TI dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi yang didrive dari tujuan organisasi telah semuanya teridentifikasi menghasilkan faktor-faktor penting dari hasil analisis SWOT dan hasil analisis PEST
d.   Hasil dari Perencanaan Strategis SI/TI ini menjawab permasalahan pemanfaatan SI/TI di BPK-RI, adapun hasil identifikasi dari perencenaan strategis sistem informasi adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI/TI serta tata kelola dan tim pelaksana rencana strategis SI/TI dan dari hasil analisis Lingkungan SI/TI Internal perlu mengembangkan dan mengelola sistem informasi (SI) institut melalui 5 komponen arsitektur TI BPK-RI, yaitu arsitektur aplikasi dan software, arsitektur database dan informasi, arsitektur jaringan dan hardware, arsitektur SDM dan organisasi, serta arsitektur kebijakan dan tata kelola, sehingga dapat dipetakan kondisi aplikasi-aplikasi yang ada saat ini dengan menggunakan Matriks McFarlan untuk mendukung value chain 2 aktivitas utama (e-audit) dan aktivitas pendukung (e-BPK) di lingkungan BPK-RI.



Referensi:
a. Angel, Rere, Keunggulan Kompetitif dan Sistem Informasi Strategis, http://http://rereimotetz.blogspot.com/2010/11/keunggulan-kompetitif-dan-sistem.html (diakses 25 April 2012).
b.    Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Rencana Implementasi Renstra 2011-2015. 2011.
c.        Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Rencana Strategis 2011-2015. 2010.
d.     Sistem Informasi Strategis untuk Keunggulan Kompetitif, http://sinformasi.files.wordpress.com/2010/01/bab3-sistem-informasi-strategis6.doc (diakses 25 April 2012).
e.       Sujono.Perencanaan Strategik Sistem Informasi: Studi Kasus Stmik Atma Luhur Pangkalpinang, http://jurnal.atmaluhur.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/PERENCANAAN-STRATEGIK-SISTEM-INFORMASI.pdf (diakses 26 April 2012).
f.    Ward, John and Joe Peppard. Strategic Planning for Information System, Third Edition, John Wiley & Sons, England, 2002
g.    Wedhasmara, Ari, langkah-langkah perencanaan strategis Sistem informasi dengan menggunakan metode Ward and peppard, http://digilib.unsri.ac.id/download/Jurnal-SI%20Ari%20Wedhasmara.pdf (diakses 24 April 2012).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar