Perencanaan Strategis SI/TI dengan Metode Ward and Peppard pada Badan
Pemeriksa Keuangan RI (BPK-RI)
1.1 Latar Belakang
Perencanaan strategis organisasi merupakan proses yang dimulai dengan
menggariskan sasaran dari suatu organisasi, merumuskan strategis dan
kebijakan-kebijakan yang diperlukan, dan mengembangkan rencana-rencana
terperinci sesuai dengan strategi demi mencapai sistem yang diinginkan oleh
suatu organisasi. Sedangkan yang dimaksud dengan perencanaan strategi SI/TI
merupakan gambaran bagaimana cara pendekatan untuk melakukan perencanaan SI/TI secara
strategis dalam organisasi yang dilihat dari berbagai aspek, antara lain:
a.
Strategi Bisnis;
b.
Perkembangan
Teknis Global;
c.
Kebutuhan
Aplikasi dan Infrastruktur; dan
d.
Sumber Daya
Manusia, Keuangan dan lain-lain.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) BPK-RI tahun 2011–2015 yang ditetapkan
pada tanggal 17 Desember 2010 sesuai
dengan Keputusan BPK-RI No.7/K/I-XIII/12/2010, disebutkan bahwa fungsi SI/TI
merupakan pendukung 2 kelompok aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas
pendukung. Aktivitas utama merupakan proses bisnis utama yang dijalankan BPK-RI
dan dikelompokkan menjadi kegiatan perencanaan, pemeriksaan, pelaporan,
komunikasi, dan layanan, sedangkan aktivitas pendukung adalah kegiatan yang
menopang terlaksananya aktivitas utama yang meliputi aktivitas di area
kelembagaan, manajemen SDM, serta pengembangan
TI dan sarana prasarana. Keterlibatan SI/TI yang mempengaruhi setiap kegiatan
yang ada dalam aktivitas utama BPK mulai dari tahap perencanaan, pemeriksaan,
pelaporan, komunikasi, dan layanan terkait dengan pelaksanaan e-audit,
sedangkan aktivitas pendukung fungsi SI/TI dalam kegiatan kelembagaan dan
manajemen SDM terkait dengan pengembangan TI dan sarana prasarana pada penerapan
sistem e-BPK secara menyeluruh dan berkelanjutan serta pemenuhan ketersediaan sarana
dan prasarana sesuai dengan standar. Fungsi SI/TI tidak dapat dipisahkan dari
aktivitas utama dan pendukung terutama dalam mendukung e-audit dan e-BPK yang
akan dilaksanakan 5 tahun ke depan (2011-2015) sesuai dengan Renstra BPK-RI.
Dalam hal ini, keterlibatan SI/TI di lingkungan BPK-RI berfungsi:
a. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi
berbagai proses yang mengelola informasi yang dibutuhkan pemangku kepentingan;
b. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan
kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan; dan
c. Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan
kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis oleh pihak-pihak
terkait (stakeholder).
Berdasarkan sasaran utama
pemanfaatan SI/TI, maka BPK berkomitmen untuk meningkatkan fungsi manajemen
pemeriksaan melalui pelaksanaan pemeriksaan yang lebih efisien dan efektif
melalui pemanfaatan biaya pemeriksaan yang optimal dengan memanfaatkan SI/TI. Dengan
demikian untuk mencapai sasaran utama SI/TI tersebut dan agar sesuai visi dan
misi organisasi di lingkungan BPK RI, maka perlu disusun Perencanaan Strategis
SI/TI.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini akan menjawab pertanyaan
dalam tugas Kapita Selekta dan akan dibatasi pada suatu bentuk usulan
perencanaan strategis dengan menggunakan modifikasi metode Ward and Peppard
pada BPK-RI yang dapat dirumuskan, sebagai berikut:
a.
Dari sisi
perencanaan strategis SI/TI, apa sajakah persamaan dan perbedaan antara
organisasi pemerintah dan perusahaan?
b.
Bagaimana metode
Ward and Peppard dapat disesuaikan/dimodifikasi agar bisa dipakai untuk
organisasi pemerintah?
c.
Perencanaan
strategis SI/TI sederhana pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK
RI).
1.3 Persamaan dan Perbedaan
Perencanaan
Strategis SI/TI antara
Organisasi Pemerintah dan Perusahaan
Persamaan perencanaan strategis SI/TI antara organisasi pemerintah dan
perusahaan, sebagai berikut:
a.
Perencanaan
strategis SI/TI keduanya disusun untuk pelaksanaan proses bisnis pemerintahan
maupun perusahaan yang lebih efisien, seperti efisiensi birokrasi,
administrasi, dan koordinasi antar tingkatan manajemen maupun antar pejabat
dengan pegawai/bawahan dan masyarakatnya.
b. Perencanaan
strategis SI/TI keduanya disusun untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah,
pelaku bisnis, dan masyarakat umum, sehingga keterbukaan (transparansi) hubungan
yang diharapkan antara ketiga pihak menjadi lebih baik.
c.
Perencanaan
strategis SI/TI keduanya disusun untuk optimalisasi terhadap pelayanan publik
(pemerintah) dan konsumen (perusahaan) yang lebih baik, sehingga pelayanan
informasi yang dibutuhkan masyarakat secara online dapat disediakan.
d.
Perencanaan
strategis SI/TI keduanya disusun untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat
melalui informasi yang mudah diperoleh, sehingga dengan adanya informasi yang
mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya terhadap
pelayanan publik yang disediakan (pemerintah) maupun produk yang akan dibeli
(perusahaan).
Perbedaan perencanaan strategis SI/TI antara organisasi pemerintah dan
perusahaan, sebagai berikut:
a.
Perencanaan
strategis SI/TI dari sisi perencanaan dan pengembangan SI/TI pada lingkungan
pemerintah cendrung tidak memiliki master plan/blue print yang jelas untuk jangka panjang, sedangkan pada perusahaan
program kerja perencanaan dan pengembangan SI/TI jangka panjang jelas dan tertata
rapi.
b.
Perencanaan
strategis SI/TI dari sisi SDM, pada lingkungan pemerintah sebagian besar SDM
yang dimiliki berasal dari seleksi penerimaan pegawai dengan latar belakang
pendidikan maupun tingkat profesionalitas yang tidak sesuai dengan bidang SI/TI
yang dikelola, namun berbanding terbalik dengan perusahaan yang selektif dalam
pemerimaan karyawan yang sesuai dengan profesionalitas bidang SI/TI yang
dikelola karena keberlanjutan perusahaan terletak ditangan karyawan-karyawan
yang profesional di bidangnya (right man
in the right place).
c.
Perencanaan
strategis SI/TI pada Pemerintah cenderung statis dalam pengembangan kerangka
perencanaan SI/TI karena dipengaruhi oleh kebijakan dan masa kepemimpinan oleh
pejabat tertentu sedangkan pada Perusahaan sangat fleksibel dan dinamis karena berpacu
dengan persaingan bisnis yang sangat tinggi antar perusahaan.
d.
Perencanaan
strategis SI/TI dari sisi sumber dana (anggaran) pada lingkungan sangat
terbatas untuk bisa melakukan pengembangan SI/TI karena dibatasi oleh pagu
anggaran yang ditetapkan setiap tahun dan peraturan (eksternal) yang mengikat
tentang penggunaan anggaran, sedangkan pada perusahaan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan SI/TI untuk kemajuan perusahaan dana/anggaran akan selalu tersedia
dan fleksibel (hanya tergantung peraturan internal perusahaan).
1.4 Modifikasi
Metode Ward and Peppard dalam Penyusunan Rencana Strategis Organisasi
Pemerintah
Pada
perusahaan peran SI/TI dalam
bisnis adalah untuk memberikan dukungan
yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan
kompetitif. Peran strategi
informasi ini melibatkan penggunaan SI/TI untuk
mengembangkan berbagai produk,
layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan
keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Fungsi SI/TI yang
strategis dapat dimanfaatkan membantu
perusahaan agar dapat bertahan
hidup dan berhasil dalam jangka
panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk
struktur persaingan dalam perusahaan.
Pada mulanya metode perencanaan SI/TI yang dikembangkan oleh Ward and
Peppard diterapkan pada suatu perusahaan yang tujuan utamanya mencari
keuntungan dari proses bisnisnya, namun tidak menutup kemungkinan modifikasi
dari metode penyusunan renstra Ward and Peppard dapat diterapkan pada
organisasi pemerintah yang orientasi proses bisnisnya pada pelayanan publik. Pendekatan
dengan modifikasi metode Ward and Peppard untuk organisasi pemerintah (dhi.
BPK-RI) ini dimulai dari kondisi investasi SI/TI saat ini yang kurang
bermanfaat bagi tujuan organisasi dan menangkap peluang ke depan, serta
fenomena meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi karena mampu
memanfaatkan SI/TI dengan maksimal. Kurang bermanfaatnya investasi SI/TI bagi
organisasi pemerintah disebabkan karena perencanaan strategis SI/TI yang lebih
fokus ke teknologi, bukan berdasarkan kebutuhan organisasi.
Modifikasi metode Ward and Peppard
dalam penyusunan rencana strategis SI/TI pada organisasi pemerintah dapat membantu pemerintah mendapatkan keunggulan kompetitif
melalui kontribusinya pada tujuan strategis pelayanan publik atau kemampuan untuk secara
signifikan meningkatkan kinerja dan produktivitas SDM yang dimiliki dalam menjalankan
fungsi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Perencanaan strategis SI/TI di
pemerintahan
dikarakterisasikan melalui kemampuannya untuk secara signifikan mengubah cara/proses bisnis yang dilakukan, agar dapat memberikan keunggulan strategis pada
organisasi pemerintah.
Penerapan
SI/TI apa pun
yang mengubah tujuan, proses, produk, atau hubungan lingkungan untuk membantu pemerintah mendapat keunggulan kompetitif atau
mengurangi kelemahan bersaing dengan organisasi pemerintah yang lain.
Metodologi perencanaan strategis
SI/TI versi Ward and Peppard (2002) pada organisasi pemerintah dapat diuraikan,
diantaranya pada tahapan
masukan yaitu Analisis lingkungan bisnis internal, Analisis lingkungan bisnis
eksternal, Analisis lingkungan SI/TI internal, Analisis lingkungan SI/TI
eksternal, sedangkan untuk tahapan keluaran yaitu Strategi SI bisnis,
Strategi TI, dan Strategi Manajemen SI/TI. Indikator input di lingkungan BPK-RI
dapat dinilai dari besarnya persentase proses bisnis yang telah memanfaatkan
SI/TI. Beberapa
teknik/metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, analisis Five
Forces Competitive, analisis Value
Chain,
metode Critical Succes Factors,
metode Balanced Scorecard, dan McFarlan’s Strategic Grid. Kerangka model perencanaan
strategis SI/TI pada organisasi BPK-RI dari Ward and Peppard dapat digambarkan
sebagai berikut:
1.5 Perencanaan
Strategis SI/TI dengan Metode Ward and Peppard pada BPK RI
Perencanaan strategis SI/TI dengan menggunakan modifikasi metode Ward and
Peppard yang akan diterapkan pada organisasi pemerintah, yang dalam studi kasus
makalah ini pada BPK-RI yang merupakan lembaga tinggi negara yang independen
sesuai amanat UUD 1945 yang tugas pokoknya untuk melakukan audit keuangan
negara dan daerah. Dalam hal ini fungsi utama SI/TI merupakan pendukung core business utama di BPK-RI yang
menyediakan sistem informasi yang handal dalam pengambilan keputusan
pihak-pihak yang berkepentingan. Penyusunan perencanaan strategis di lingkungan
BPK-RI sebagai organisasi pemerintah dalam makalah ini menggunakan metode Ward
and Peppard. Tujuan utama perencanaan strategis SI/TI pada BPK-RI adalah
mempersiapkan rencana bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan
sistem berbasis komputer yang terintegrasi dan terpadu yang mendukung proses
utama organisasi (audit), mulai tahap perencanaan hingga pelayanan serta
sebagai sistem pendukung aktivitas penunjang organisasi (keuangan,
administrasi, SDM, dan kelembagaan). Perubahan paradigma pemeriksaan dari suatu
“keharusan” menjadi suatu “kebutuhan” akan dicapai melalui perluasan cakupan
pemeriksaan melalui pemanfaatan SI/TI secara ekstensif dalam memperoleh dan
menganalisis informasi yang dimiliki auditee (e-audit) dan informasi yang
berasal dari hasil pemeriksaan BPK-RI sebelumnya. Melalui penyusunan sasaran
strategis ini, BPK-RI secara khusus berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan SI/TI
melalui penyediaan infrastruktur dan jaringan yang mendukung pelaksanaan
seluruh kegiatan BPK-RI. Selain itu, BPK-RI akan terus berupaya meningkatkan
sarana dan prasrana kerja lainnya untuk seluruh unit organisasi BPK-RI.
Kerangka konsep perencanaan strategis SI/TI BPK-RI dengan menggunakan
metode Ward and Peppard dimulai dari pengumpulan data (observasi dokumen dan browsing
internet), analisa lingkungan bisnis, lingkungan SI/TI dan Perencanaan SI/TI,
serta hasil akhir yaitu sistem informasi masa depan yang direncanakan yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Kerangka Konsep Penyusunan Renstra SI/TI pada BPK-RI
Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran
(Ward and Peppard, 2002). Tahapan masukan terdiri dari:
a.
Analisis
Lingkungan Bisnis Internal: Menggunakan SWOT
1.
Kekuatan (Strengths) perubahan struktur organisasi BPK-RI yang terjadi
bersamaan dengan perubahan lembaga
tinggi (eksternal) di atasnya (reformasi birokrasi); adanya tambahan alokasi
anggaran untuk BPK-RI dari APBN, serta adanya nilai-nilai budaya kerja khusus
yang ada dalam lingkungan kerja BPK-RI berupa independensi, integritas, dan
profesionalisme.
2.
Kelemahan (Weaknesses)
SDM yang belum memadai dari segi kualitas maupun
kuantitas, infrastruktur SI/TI berupa jaringan yang belum memadai, kebutuhan
peralatan TI seperti laptop dan komputer yang belum mencukupi, serta dalam
konteks organisasi, TI di BPK-RI diposisikan sebagai “fungsi penunjang” karena
letaknya yang berada di bawah kesekjenan.
3.
Peluang (Opportunities) Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki
pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan dalam pengelolaan keuangan
negara, adanya amandemen UUD 1945 yang memberikan mandat kepada BPK-RI untuk
melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan (LK) Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, adanya otonomi daerah dalam pengelolaan keuangan daerah, serta TI di
BPK-RI masih perlu kerja keras untuk meningkatkan kinerja pengelolaan teknologinya,
karena tingkat kematangan yang relatif masih belum tinggi.
4.
Ancaman (Threats) Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah pusat
dan pemerintah daerah belum seluruh seluruhnya memanfaatkan SI/TI.
b.
Rumusan
strategik SI/TI BPK-RI, yaitu:
1.
Mengembangkan
kekuatan dan mengoptimalkan peluang (S-O):
Memperbesar
alokasi anggaran untuk pengembangan SI/TI dalam mendukung kegiatan pemeriksaan,
menjalin kerjasama sama dengan lembaga-lembaga BPK-RI serupa di negara lain,
terutama di negara-negara yang telah maju dalam memanfaatkan SI/TI yang baru
untuk menunjang proses bisnis organisasi, dan meningkatkan kualitas laporan
audit BPK-RI yang dipublikasikan ke masyarakat maupun pertanggungjawaban kepada
DPR/DPRD.
2.
Mengembangkan
kekuatan untuk mengatasi ancaman (S-T):
Melakukan
evaluasi pelaksanaan pemeriksaan di lapangan secara periodik kepada auditee
agar memanfaatkan penggunaan SI/TI dalam penyusunan laporan keuangan.
3.
Meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang (W-O):
Meningkatkan
kompetensi SDM melalui training, rekruitmen pegawai baru dengan keahlian
dibidang TI, meningkatkan kompetensi auditor dengan pendidikan lanjutan baik
didalam maupun luar negeri melalui program beasiswa, meningkatkan sarana prasarana
dan infrastruktur SI/TI, melakukan restrukturisasi struktur dan hubungan antar
organisasi TI untuk meningkatkan kinerja pegawai, serta perlunya hasil kajian
kebijakan yang harus disusun dan ditetapkan untuk mengelola TI di BPK-RI secara
efektif.
4.
Meminimalkan
kelemahan untuk menghindari ancaman (W-T):
Bekerja
sama dengan instansi lain baik departemen, BUMN/D, maupun pemerintah daerah dalam
melakukan sharing pengetahuan terkait
dengan perkembangan penerapan SI/TI, menjalin kerjasama dengan instansi
pemerintah maupun instansi lain dalam melakukan penggalian SDM potensial,
bekerja sama dengan instansi terkait dalam mengadakan program beasiswa bagi auditor
dan pegawai di BPK-RI, serta untuk menopang TI di BPK-RI di masa mendatang
dibutuhkan organisasi SDM yang kuat dan kokoh di seluruh wilayah pelayanan
BPK-RI.
c.
Analisis
Lingkungan Bisnis Internal: Menggunakan Value
Chain
Dalam proses rantai nilai pada BPK-RI terdapat dua
kelompok aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
1.
Akitvitas
Pendukung
Aktivitas
utama merupakan proses bisnis utama yang dijalankan BPK-RI dan dikelompokkan
menjadi kegiatan perencanaan, pemeriksaan, pelaporan, komunikasi, dan layanan.
2.
Aktivitas Utama
Aktivitas pendukung
adalah kegiatan yang menopang terlaksananya aktivitas utama yang meliputi
aktivitas di area kelembagaan, manajemen SDM, dan pengembangan TI dan sarana
prasarana.
d.
Analisis
Lingkungan Bisnis Eksternal: Menggunakan PEST
1.
Politik
Kebijakan
pemerintah berupa 3 paket Undang-undang tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang
tentang BPK-RI yang memberikan pengaruh langsung pada akuntanbilitas
pengelolaan keuangan negara dan pembentukan kedudukan BPK-RI yang semakin kuat
sebagai lembaga tinggi negara.
2.
Ekonomi
Laju
perkembangan perekonomian di Indonesia dengan diterapkanya otonomi daerah,
sehingga setiap daerah mengalami perbaikan dalam pengelolaan keuangan yang
secara tidak langsung terjadi peningkatan pelayanan publik ke masyarakat.
3.
Sosial Kultural
BPK-RI
merupakan satu-satunya lembaga independen sesuai dengan amanat UUD 1945 yang
berhak melakukan audit terhadap penggunaan keuangan negara dan daerah, sehingga
BPK-RI menjadi lembaga tinggi negara yang independen, profesional dan
integritas yang diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan pengelolaan keuangan negara.
4.
Teknologi
Teknologi
merupakan tulang punggung bagi lembaga tinggi negara, khususnya BPK-RI sebagai
institusi pemeriksa dengan perwakilan di setiap ibukota provinsi, sehingga
perlu ada rancangan yang baik untuk menjamin agar sarana SI/TI dapat
dimanfaatkan secara optimal.
e.
Analisis
Lingkungan SI/TI Internal
1.
Perangkat Keras
(Hardware)
Kondisi hardware yang ditunjukan oleh kepulauan database yang ada di BPK-RI membuat
proses pengambilan keputusan cenderung memakan waktu karena harus adanya proses
integrasi dan konsolidasi.
Data tahun
2009 jaringan di BPK-RI, sebagai berikut:
·
Rasio komputer
dengan pegawai
-
Total Komputer
(PC + Notebook): 3.467 unit
-
Total Pegawai:
4.886 pegawai
-
Rasio = Komputer
: Pegawai = 3.467 : 4.886 = 1 : 1,3
·
Data
Center
-
Main
Data Center: di Gedung Baru
-
Back Up Data Center : di Gedung Utama
-
Isi Data Center
:
§ Situs Web BPK dan Kantor Perwakilan;
§ Sistem Informasi Internal BPK (SISKA);
§ Email account semua pegawai BPK;
§ Aplikasi berbasis Web (tersentral) beserta
Databasenya, misal: SMP, DB. Entitas, JDIH, SIKAD, dll
2.
Perangkat Lunak
(Software)
Saat ini,
BPK-RI memiliki portofolio sistem aplikasi (software)
yang saling berdiri sendiri, sehingga dibutuhkan cukup banyak mekanisme
antarmuka untuk menghubungkannya.
·
Aplikasi web
BPK-RI:
-
Situs Web untuk
Publik
-
Situs Web
untuk Internal
· Daftar beberapa aplikasi
yang sudah dikembangkan maupun yang sedang dikembangkan di lingkungan BPK-RI
tahun 2011:
Tabel 1. Daftar Aplikasi yang sudah dan sedang
Dikembangkan di BPK-RI
No.
|
Nama
Aplikasi
|
Akses
|
Pemilik
Data
|
Pengguna
|
Metode
|
1
|
SMP
|
Multi Satker
|
Multi Satker
|
In-house
|
|
2
|
DEP
|
Satker Teknis
|
Satker Teknis
|
In-house
|
|
3
|
PIP
|
Biro SDM
|
Pegawai
|
In-house
|
|
4
|
Absensi
|
Biro SDM
|
Pegawai
|
In-house
|
|
5
|
SISDM
|
Desktop
|
Biro SDM
|
Biro SDM
|
Outsource
|
6
|
SISDA
|
AKN IV
|
AKN IV
|
In-House
|
|
7
|
SAAD
|
AKN II
|
Satker Teknis
|
In-House
|
|
8
|
SPPD
|
Multi Satker
|
Multi Satker
|
In-House
|
|
9
|
LKKL
|
Satker Teknis
|
Satker Teknis
|
In-House
|
|
10
|
SI-RKSP
|
Satker-NT
|
Satker NT
|
In-House
|
|
11
|
Dmed
|
Biro Humas
|
Biro Humas
|
In-House
|
|
12
|
SIKAD
|
Binbangkum
|
BinBangKum
|
In-House
|
|
13
|
SIK
|
Desktop [Web-Terminal Service]
|
Biro Keuangan
|
Multi Satker
|
Outsource
|
14
|
SISKA
|
Biro Humas
|
Pegawai
|
In-House
|
|
15
|
SIMPLI
|
Biro TI
|
Pegawai
|
In-House
|
|
16
|
JDIH
|
Binbangkum
|
Pegawai
|
In-House
|
|
17
|
SIMAK
|
PSMK
|
Multi Satker
|
Outsource
|
|
18
|
SiPuspa
|
Biro Humas
|
Pegawai
|
Outsource
|
|
19
|
MAKIN
|
Biro SDM
|
Satker Teknis
|
In-House
|
|
20
|
SIPAKUM
|
Binbangkum
|
Binbangkum
|
In-House
|
|
21
|
DB-KAP
|
Direktorat EPP
|
Direktorat EPP
|
In-House
|
|
22
|
SIAP
|
Biro Umum
|
Multi Satker
|
In-House
|
|
23
|
TKPK
|
Biro Keuangan&SDM
|
Multi Satker
|
In-House
|
3.
Infrastruktur
Infrastruktur
Kondisi infrastruktur
jaringan saat ini memperlihatkan bahwa baru sebagian titik fasilitas TI kantor
perwakilan yang tersebar di seluruh wilayah tanah air yang memiliki kapabilitas
teknologi penuh dan lengkap.
Data tahun
2009 jaringan di BPK-RI, sebagai berikut:
·
Wide Area Network (WAN)
-
Koneksi ke 14
Kantor Perwakilan Lama sudah dilakukan lelang ulang pada semester I tahun 2009
untuk memperbaiki performance;
-
Koneksi ke
Pusdiklat BPK-RI dengan kapasitas bandwidth
10 Mbps;
-
Koneksi ke 33
Kantor Perwakilan dengan kapasitas bandwidth
masing masing sebesar 512 Kbps.
·
Internet
-
Main
Connection Bandwidth 5 Mbps dengan Provider Telkom;
-
Backup
Connection Bandwidth 5 Mbps dengan Provider PT. Cyber Network Indonesia (CNI).
·
Kantor Maya
(VPN- Virtual Private Network)
-
Tersedia 10 device untuk digunakan diluar kantor BPK.
f.
Kondisi sekarang
SI/TI di BPK-RI menggunakan McFarlan Grid
Berdasarkan
hasil analisis internal SI/TI maka dapat
dipetakan aplikasi-aplikasi yang ada saat ini di lingkungan BPK-RI menggunakan
Matriks McFarlan sebagai berikut:
Tabel 2. Current
Aplication Portfolio
Strategic
|
High
Potential
|
- Data Service Hub (otak dan tulang punggung
BPK-RI karena berisi seluruh data, informasi, dan pengetahuan yang dimiliki
oleh institusi)
- Knowledge Manajemen System (kunci
pembentukan organisasi yang cerdas)
- Integrated Document Referencing (membantu
proses pengelolaan dokumen)
-
E-Audit (aktivitas utama, yang terintegrasi dari proses hulu/perencanaan
hingga ke hilir/pelayanan)
|
- Sistem
Informasi Eksekutif (modul pelaporan dan pengambilan keputusan
|
-E-BPK (aktivitas pendukung, yang memadukan seluruh
aplikasi utama maupun penunjang di luar sistem e-audit)
- SMP
- DEP
- SAAD
- LKKL
- PIP
-
Absensi
- SISDM
- SISDA
- SPPD
-
SI-RKSP
- Dmed
- SIKAD
- SIK
- SISKA
-
SIMPLI
- JDIH
- SIMAK
-
SiPuspa
- MAKIN
-
SIPAKUM
-
DB-KAP
- SIAP
- TKPK
-
Website BPK.go.id
-
Website BPK perwakilan
|
- Internet
- Email
pegawai
|
Key
Operational
|
Support
|
Pada kolom strategic adalah sistem-sistem informasi
yang memiliki kerentanan tinggi terhadap keberlangsungan proses bisnis
institusi dan menjadikan sistem informasi yang saat ini digunakan sebagai
faktor pendorong kesuksesan poses bisnis institusi, serta merupakan key operational, yaitu sistem-sistem
yang saat ini sedang berjalan. Aktivitas utama proses bisnis BPK-RI meliputi
perencanaan, pemeriksaan, pelaporan, komunikasi, dan layanan, sedangkan
aktivitas pendukung meliputi kelembagaan, manajemen SDM, serta pengembangan TI
dan sarana prasarana yang kedua aktivitas tersebut mengacu pada rantai nilai
rangkaian proses BPK-RI yang dikembangkan dan didefinisikan dalam 5 buah
komponen arsitektur TI BPK-RI, yaitu arsitektur aplikasi dan software,
arsitektur database dan informasi, arsitektur jaringan dan hardware, arsitektur
SDM dan organisasi, serta arsitektur kebijakan dan tata kelola.
g.
Menentukan
Strategi SI/TI dan Strategi Manajemen SI/TI
Adapun
hasil yang didapat dari perencanaan strategis SI/TI BPK-RI adalah:
1.
Strategi
manajemen SI/TI, yang mencakup pengkajian rencana dan strategi organisasi,
pemahaman lingkungan internal dan eksternal, serta penentuan peranan dan fungsi
strategis sistem informasi;
2. Strategi SI
Bisnis, yang mencakup pendefinisian tipe dan jenis informasi yang dibutuhkan,
penyusunan taksonomi dan anatomi informasi dalam konteks bisnis usaha, serta
pengembangan arsitektur sistem informasi yang perlu dimiliki;
3. Strategi TI,
yang mencakup pengembangan anatomi teknologi informasi yang dibutuhkan, pemetaan
ragam komponen teknologi informasi yang perlu dimiliki, serta
penginventarisasian sistem dan teknologi informasi yang dimiliki saat ini.
h.
Strategi SI
Bisnis BPK-RI
Strategi Bisnis SI bertujuan menganalisa secara
menyeluruh dan holistik terhadap profil organisasi yang akan mengembangkan
SI/TI untuk peningkatan kinerja usaha yang ada, kemudian melakukan kajian
secara utuh dan menyeluruh terhadap aspek-aspek serta komponen-komponen di
dalam dan di luar organisasi yang secara signifikan mempengaruhi kinerja usaha
sehari-hari, yang pada akhirnya melakukan pemahaman dan pemetaan akan peranan
strategis maupun operasional SI/TI dalam kerangka serta konteks bisnis
organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, maka diusulkan suatu framework untuk mekanisme penyusunan rencana strategis
SI/TI pada BPK-RI yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Framework Mekanisme Penyusunan Rencana Strategis SI/TI
pada BPK-RI
1.
Identifikasi
Kebutuhan SI ( IS Need)
Berdasarkan analisis lingkungan bisnis menggunakan
analisis SWOT dengan pola solusi yang dihasilkan, maka didapat kebutuhan Sistem
Informasi (IS Need )yang diharapkan
bahwa perencanaan strategis SI memiliki manfaat adanya keterkaitan dengan
rencana strategis dan peranan SI/TI di BPK-RI yang mendukung aktivitas utama
(e-audit) dan aktivitas pendukung (e-BPK) dalam proses bisnis organisasi yang
menciptakan keunggulan kompetitif.
2.
Strategi TI BPK-RI
Strategi bisnis IS perlu mendapat dukungan dari
Strategi TI. Strategi TI menintikberatkan
pada bagaimana menentukan definisi kebutuhan dan target arsitektur SI/TI BPK-RI
serta bagaimana memahami kondisi dan kinerja SI/TI BPK-RI terkini dengan
melakukan perencanaan dan penerapan sumberdaya TI yang didukung oleh sumberdaya
manusia yang handal yang sifatnya dinamis mengikuti perkembangan internal dan
eksternal suatu institusi.
3.
Strategi
Manajemen SI/TI (IS/IT Management Strategy) BPK-RI
Pemeliharaan dan pengembangan SI/TI dapat mendukung
kebutuhan organisasi yang dinamis dengan mempertimbangkan trend perkembangan SI/TI sehingga peran SI/TI dapat menjadi key enabler yang memberikan value added serta menjadi tools
dalam menciptakan inovasi-inovasi yang dapat menjadi competitive advantage
bagi organisasi dengan cara menganalisis gap antara kondisi SI/TI terkini dan
perkembangan SI/TI yang disesuaikan dengan proses bisnis organisasi, sehingga
dapat dirumuskan inisiatif program pengembangan SI/TI ke depan yang dapat
menjadi acuan manajemen portofolio program serta dapat dilakukan penyusunan
terhadap tata kelola dan tim pelaksana rencana strategis SI/TI yang dibuat
untuk jangka panjang.
1.6 Kesimpulan
Perencanaan Strategis SI/TI digunakan untuk
menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk
mendapatkan nilai tambah dari suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
a.
Dari penelitian
ini telah menghasilkan sebuah kerangka kerja rencana SI/TI yang dapat digunakan
oleh BPK-RI untuk mekanisme penyusunan rencana strategis TI di BPK-RI.
b.
Dengan adanya
usulan kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI, institusi dapat mengetahui
faktor-faktor penting yang diperlukan dalam mengembangkan suatu sistem
informasi yang selaras dengan rencana strategis organisasi.
c.
Proses
identifikasi kebutuhan informasi Perencanaan Strategis SI/TI dimulai terlebih
dahulu dari lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan
organisasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan
eksternal organisasi, serta identifikasi internal dan eksternal SI/TI
lingkungan organisasi, yang kemudian proses penentuan peluang SI/TI dapat
dilaksanakan ketika kebutuhan informasi yang didrive dari tujuan organisasi
telah semuanya teridentifikasi menghasilkan faktor-faktor penting dari hasil
analisis SWOT dan hasil analisis PEST
d.
Hasil dari
Perencanaan Strategis SI/TI ini menjawab permasalahan pemanfaatan SI/TI di
BPK-RI, adapun hasil identifikasi dari perencenaan strategis sistem informasi
adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI/TI serta tata kelola dan tim
pelaksana rencana strategis SI/TI dan dari hasil analisis Lingkungan SI/TI
Internal perlu mengembangkan dan mengelola sistem informasi (SI) institut
melalui 5 komponen arsitektur TI BPK-RI, yaitu arsitektur aplikasi dan
software, arsitektur database dan informasi, arsitektur jaringan dan hardware, arsitektur
SDM dan organisasi, serta arsitektur kebijakan dan tata kelola, sehingga dapat
dipetakan kondisi aplikasi-aplikasi yang ada saat ini dengan menggunakan Matriks
McFarlan untuk mendukung value chain 2
aktivitas utama (e-audit) dan aktivitas pendukung (e-BPK) di lingkungan BPK-RI.
Referensi:
a. Angel,
Rere, Keunggulan Kompetitif dan Sistem Informasi Strategis,
http://http://rereimotetz.blogspot.com/2010/11/keunggulan-kompetitif-dan-sistem.html (diakses 25 April 2012).
b. Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia. Rencana Implementasi Renstra 2011-2015. 2011.
c. Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia. Rencana Strategis 2011-2015. 2010.
d. Sistem Informasi
Strategis untuk Keunggulan Kompetitif, http://sinformasi.files.wordpress.com/2010/01/bab3-sistem-informasi-strategis6.doc (diakses 25 April 2012).
e. Sujono.Perencanaan
Strategik Sistem Informasi: Studi Kasus Stmik Atma Luhur Pangkalpinang, http://jurnal.atmaluhur.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/PERENCANAAN-STRATEGIK-SISTEM-INFORMASI.pdf (diakses 26 April 2012).
f. Ward, John and Joe
Peppard. Strategic Planning for Information System, Third Edition, John Wiley
& Sons, England, 2002
g. Wedhasmara,
Ari, langkah-langkah perencanaan strategis Sistem informasi dengan menggunakan
metode Ward and peppard, http://digilib.unsri.ac.id/download/Jurnal-SI%20Ari%20Wedhasmara.pdf (diakses
24 April
2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar